PENYAKIT PENYAKIT TELINGA HIDUNG  TENGGOROKAN (THT)
PENYAKIT-PENYAKIT DARURAT DI BIDANG THT  :
1. EPISTAXIS
• Nama lain : mimisan, pendarahan dari  lubang hidung. 
• Penyebab  penyakit : 
1. Trauma (  korek-korek lubang hidung dengan jari atau benda lain ; fraktur tulang  hidung karena kecelakaan lalu lintas atau kena tinju. 
2. Ada gangguan pembekuan darah ( demam  berdarah, leukimia, dll ) 
3. Tekanan darah  tinggi ( Angiofibroma, Karsinoma, dll ) 
4. Tumor didalam rongga hidung, apapun  penyebabnya. 
• Gejala :  pendarahan dari rongga hidung, apapun penyebabnya. 
• Pertolongan pertama sebelum ke dokter  : 
1. Penderita duduk  dengan kepala menunduk 
2. Cuping hidung  pada lubang hidung yang keluar darah ditekan dengan jari penolong atau  jari penderita sendiri selama ± 5 menit 
3. Bila kedua lubang hidung keluar  darahnya maka kedua cuping hidung ditekan, sehingga hidung dijepit  dengan dua jari. Sementara mulut dibuka untuk bernafas. 
4. Bila cara tersebut diatas tidak dapat  menolong, maka penderita harus segera mendapat pertolongan dari tenaga  kesehatan terdekat. 
• Komplikasi  Epistaxis : 
1. Shok karena  pendarahan 
2. Anemia 
3. Aspirasi ( darah tersedak kedalam  paru-paru ) 
• Cara pencegahan  : 
1. Jangan  mengorek-ngorek hidung 
2. Pemeriksaan  dini untuk mengetahui penyakit-penyakit sebagai penyebab Epistakxis 
2. SUMBATAN JALAN NAPAS BAGIAN ATAS
• Penyebab penyakit : 
1. Trauma Larynx, benturan benda keras  pada leher bagian depan, misalnya benturan oleh tangkai pompa tangan,  kecelakaan lalu lintas, dsb. 
2. Laryngitis  Acuta, suatu penyakit yang menimbulkan bengkak ( oedem ) pada pita  suara 
3. Laryngitis  Dipterica, penyakit dipteri yang mengenai pita suara, sehingga timbul  selaput putih ( beslag ) pada larynx yang menyumbat jalan napas. 
4. Tumor Larynx, tumor jinak atau tumor  ganas pada pita suara sehingga menyebabkan sumbatan pada saluran  pernapasan. 
5. Benda asing (  Corpus alineum ) yang tersangkut di tenggorok bagian bawah ( hypopharynx  ) atau pita suara. 
• Gejala : 
1. Sesak napas dan tampak kesulitan  sekali pada saat menarik napas ( stidor inspirasi ). 
2. Terdapat cekungan pada sela iga,  diatas tulang selangka serta ulu hati pada saat menarik napas. 
3. Mungkin bibir dan telapak tangan  berwarna kebiru-biruan ( cyanosis ). 
• Perawatan  sebelum ke dokter : 
1. Baju-baju  serta ikat pinggang yang melekat di badan dilonggarkan. 
2. Posisi penderita terlentang dan kepala  mendongak keatas ( ekstensi pada leher depan ) 
3. Ventilasi ruangan dimana pasien berada  harus baik, jangan terlalu banyak pengunjung. 
4. Bila ada oksigen, agar segera  diberikan. 
5. Segera  dipersiapkan pengangkutan ke fasilitas kesehatan terdekat atau memanggil  ambulance RS. 
• Komplikasi  penyakit : 
1. Cyanosis dengan  tanda telapak tangan, bibir, lidah berwarna kebiruan. 
2. Kematian. 
• Cara pencegahan : 
1. Bila timbul suara serak harus segera  diperiksa dan diobati sebagaimana mestinya. 
2. Anak kecil yang giginya belum ada atau  belum sempurna sebaiknya tidak diberi makanan yang berupa kacang atau  biji-bijian yang lain. 
3. Dianjurkan  memaai sabuk pengaman bila berkendaraan. 
4. Mengindahkan cara-cara kerja yang baik  demi keselamatan kerja.
Kanker menjadi momok bagi semua orang, hal ini karena angka kematian akibat kanker yang sangat tinggi. Tidak hanya di Indonesia melainkan juga di berbagai Negara. Di Amerika, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua. Pada tahun 2003 diperkirakan ada 1.334.100 kasus dengan angka kematian sebanyak 556.500 orang. Sedangkan di Eropa terdapat tiga juga kasus kanker baru tiap tahun dengan angka kematian sebesar dua juta. Angka harapan hidup penderita kanker hanya 60% dibandingkan dengan bukan penderita. Mengapa kanker menjadi sangat menakutkan dan membahayakan? Apa sebenarnya kanker itu?
    Asal Muasal Kanker 
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan  pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan  yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Sel-sel kanker akan terus  membelah diri, dan tidak mengindahkan kaidah hokum-hukum pembiakan.  Kanker bisa terjadi dari berbagai jaringan dalam berbagai organ, seperti  sel kulit, sel hati, sel darah, sel otak, sel lambung, sel usus, sel  paru, sel saluran kencing, dan berbagai macam sel tubuh lainnya. Sejalan  dengan pertumbuhan dan perkembangbiakannya, sel-sel kanker membentuk  suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan di dekatnya  (invasif) dan bisa menyebar ( metastasis ) ke seluruh tubuh. Sel-sel  kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang  disebut transformasi , yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi . 
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan  genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan  genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen ,  yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar  matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap  suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang  disebut promotor , menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu  karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi  lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. 
Pada tahap promosi , suatu sel yang telah mengalami  inisiasi akan berubah menjadi ganas. 
sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan  terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk  terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu  karsinogen). 
Pada saat sebuah sel menjadi ganas,  sistem kekebalan tubuh sering dapat merusaknya sebelum sel ganas  tersebut berlipatganda dan menjadi suatu kanker. Namun apabila system  kekebalan tubuh tidak berfungsi secara normal, maka tubuh cenderung  rentan terhadap resiko kanker, seperti yang terjadi pada penderita aids ,  orang-orang yang menggunakan obat penekan kekebalan dan pada penyakit  autoimun tertentu. Tetapi sistem kekebalan tubuh pun tidak selalu  efektif, sehingga kanker kadangkala masih dapat menembus perlindungan  ini meskipun sistem kekebalan berfungsi secara normal.
Pada hampir semua jenis kanker, angka keberhasilan terapi  sangat berkaitan dengan stadium saat diagnosa dan pengobatan. Semakin  tinggi stadium saat diagnosa, maka keberhasilan terapi akan semakin  menurun dengan modalitas pengobatan yang semakin agresif. 
Faktor  Resiko Kanker 
Telah diketahui bahwa sekumpulan faktor  genetik dan lingkungan dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker.  Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko tersebut antara lain adalah  :     
    1. Riwayat Keluarga    
      Riwayat keluarga adalah salah satu  faktor yang paling penting mengingat kanker bisa dipengaruhi oleh  kelainan genetika. Beberapa keluarga bisa jadi memiliki resiko lebih  tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga  lainnya, misalnya resiko wanita untuk menderita kanker payudara  meningkat 1,5-3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita  kanker payudara. 
Beberapa  kanker payudara berhubungan dengan suatu mutasi genetik yang khas, yang  lebih sering ditemukan pada beberapa kelompok etnik dan keluarga.  Wanita dengan mutasi gen ini memiliki peluang sebesar 80-90% untuk  menderita kanker payudara dan 40-50% untuk menderita kanker indung  telur, misalnya seperti yang ditemukan pada 1% wanita yahudi ashkenazi.  Kanker lainnya yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker  kulit dan kanker usus besar.    
    2. Kelainan Kromosom    
      Misalnya seseorang dengan sindroma  down , yang memiliki 3 buah kromosom 21, memiliki resiko 12-20 kali  lebih tinggi untuk menderita leukemia akut.    
    3. Faktor Lingkungan    
      Sejumlah faktor lingkungan dapat  meningkatkan resiko terjadinya kanker, salah satunya yang paling penting  adalah merokok. Merokok meningkatkan resiko terjadinya kanker  paru-paru, mulut, laring (pita suara) dan kandung kemih. 
Faktor lingkungan lain misalnya  pemaparan yang berlebihan dari sinar ultraviolet, terutama dari sinar  matahari, menyebabkan kanker kulit. 
Selain itu, r adiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik)  yang digunakan dalam sinar x, dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga  nuklir dan ledakan bom atom dan bisa menjangkau jarak yang sangat jauh,  juga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker. Misalnya orang yang  selamat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada  perang dunia II, memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya leukemia.  Pemaparan uranium pada pekerja tambang juga meningkatkan resiko  terjadinya kanker paru-paru 10-20 tahun kemudian, dan resiko tersebut  akan semakin tinggi jika para penambang juga merokok.    
    4. Makanan    
      Makanan adalah faktor resiko penting  lainnya untuk kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Misalnya  makan makanan yang banyak mengandung makanan yang diasap dan diasamkan  (dalam bentuk acar) dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung.  Peminum alkohol juga memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap  terjadinya kanker kerongkongan. 
Bila seseorang makan makanan yang tinggi serat, maka dapat  mengurangi kemungkinan terjadinya kanker usus besar. Mengurangi lemak  sampai kurang dari 30% dari kalori total, akan mengurangi resiko  terjadinya kanker usus besar, payudara dan protat.    
    5. Bahan Kimia    
      Banyak bahan kimia yang diketahui  menyebabkan kanker dan banyak pula lainnya yang dicurigai sebagai  penyebab kanker. Pemaparan terhadap bahan kimia tertentu dapat  meningkatkan resiko terjadinya kanker setelah beberapa tahun kemudian,  misalnya pemaparan asbes bisa menyebabkan kanker paru-paru dan  mesotelioma (kanker pleura ), dan kanker kulit banyak ditemukan pada  pekerja cat dan pekerja yang membersihkan cerobong asap karena adanya  kandungan senyawa hidrokarbon.    
    6. Tempat Tinggal    
      Resiko terjadinya kanker juga  bervariasi berdasarkan tempat tinggal seseorang. Misalnya, resiko  terjadinya kanker usus besar dan payudara di Jepang rendah, tetapi  resiko ini meningkat pada orang-orang Jepang yang tinggal di Amerika dan  pada akhirnya akan memiliki resiko yang sama besarnya dengan penduduk  Amerika lainnya. Uniknya lagi, orang Jepang memiliki angka kejadian  kanker lambung yang sangat tinggi; tetapi pada orang Jepang yang lahir  di Amerika angka ini lebih rendah. 
Variasi geografik dalam resiko kanker ini agaknya  melibatkan banyak faktor, yaitu gabungan dari genetik, makanan dan  lingkungan.    
    7. Virus    
      Beberapa virus diketahui menyebabkan  kanker pada manusia dan virus lainnya dicurigai sebagai penyebab kanker.  Virus penyebab kanker ini disebut juga virus onkogenik. Misalnya, virus  papilloma yang menyebabkan kutil genitalis agaknya merupakan salah satu  penyebab kanker leher rahim pada wanita, virus sitomegalo menyebabkan  sarkoma Kaposi , virus hepatitis B dan hepatitis C bisa menyebabkan  kanker hati, meskipun karsinogen ataupun promotor nya tidak diketahui. 
Di Afrika, virus Epstein-Barr  menyebabkan limfoma burkitt , sedangkan di Cina virus ini menyebabkan  kanker hidung dan tenggorokan. Jelas terlihat, bahwa beberapa faktor  tambahan (lingkungan atau genetik), diperlukan untuk terjadinya kanker  yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr. Beberapa virus retro manusia,  misalnya virus HIV, dapat menyebabkan limfoma dan kanker darah lainnya.    
    8. Infeksi     
      Infeksi oleh parasit schistosoma  (bilharzia) bisa menyebabkan kanker kandung kemih karena terjadinya  iritasi menahun pada kandung kemih. tetapi penyebab iritasi menahun  lainnya tidak menyebabkan kanker. Infeksi oleh clonorchis, yang terutama  banyak ditemukan di timur jauh, bisa menyebabkan kanker pankreas dan  saluran empedu.  
    9. Hormon     
       Hormon  adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar tubuh yang berfungs mengatur  kegiatan alat-alat tubuh. Diethyl stilbestrol, suatu hormon seks buatan  yang umumnya digunakan untuk menggemukkan hewan ternak, terbukti sebagai  penyebab timbulnya kanker rahim, payudara, dan alat reproduksi lainnya.
Pada beberapa penelitian, diketahui  bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menimbulkan  kanker pada organ tubuh yang dipengaruhinya, seperti payudara, rahim,  indung telur dan prostat. Pengaruh hormone sehingga dapat menyebabkan  kanker belum dapat diketahui dengan pasti.     
Epidemiologi Kanker 
Sejalan  dengan waktu, resiko kanker juga mengalami perubahan. Kanker yang  tadinya sering ditemukan sekarang jarang terjadi. Misalnya di Amerika,  pada tahun 1930 kanker lambung 4 kali lebih sering ditemukan daripada  sekarang. Sementara itu angka kejadian kanker paru-paru di Amerika yang  pada tahun 1930 adalah 5 dari setiap 100.000 orang meningkat menjadi 114  dari setiap 100.000 pada tahun 1990, dan angka kejadian ini melambung  tinggi pada wanita. Perubahan ini hampir bisa dipastikan merupakan  akibat dari meningkatnya pemakaian rokok, tak terkecuali pada wanita.  Merokok juga menyebabkan meningkatnya kanker mulut. 
Pada sebuah penelitian epidemiologik tentang penyakit  kanker, diperkirakan akan terjadi peningkatan 99% penderita pada tahun  2010 di negara berkembang dibandingkan pada tahun 1985. Sedangkan di  negara maju, peningkatan jumlah penderita diperkirakan hanya 38%. Hal  ini menunjukkan bahwa penyakit kanker menjadi masalah yang serius di  negara berkembang di masa mendatang.
Di  Indonesia, masalah penyakit kanker terlihat lonjakan yang luar biasa.  Dalam jangka waktu 10 tahun, terlihat bahwa peringkat kanker sebagai  penyebab kematian naik, dari peringkat 12 menjadi peringkat enam. Setiap  tahun diperkirakan terdapat 190 ribu penderita baru dan seperlimanya  akan meninggal akibat penyakit ini. Namun angka kematian akibat kanker  ini sebenarnya bisa dikurangi 3-35 persen, asal dilakukan tindakan  prevelensi, screening dan deteksi dini. Misalnya dengan melakukan tes  pap smear bagi wanita yang telah aktif secara seksual dapat menurunkan  angka kematian kanker mulut rahim. Sebagai catatan, bila seseorang  wanita penderita kanker divonis bahwa penyakit kankernya masuk dalam  kategori stadium satu, maka harapan hidup lima tahun ke depan akan  mencapai 90 persen. Stadium dua, 65 persen, stadium tiga, 15-20 persen,  dan stadium empat harapan hidupnya hanya kurang dari lima persen. 
Usia juga merupakan faktor yang penting dalam terjadinya  kanker. Beberapa kanker, misalnya tumor wilms, leukemia limfositik akut  dan limfoma burkitt, banyak menyerang usia muda. Tetapi sebagian besar  kanker banyak terjadi pada usia lanjut. Kanker prostat, lambung dan usus  besar, kemungkinan besar terjadi setelah usia 60 tahun. Di Amerika,  lebih dari 60% dari kanker terdiagnosis pada penderita yang berusia  diatas 65 tahun. 
secara  keseluruhan, resiko terjadinya kanker di Amerika meningkat 2 kali lipat  setiap 5 tahun setelah usia 25 tahun. Meningkatnya resiko kanker pada  usia lanjut mungkin merupakan gabungan dari meningkatnya dan bertambah  lamanya waktu pemaparan terhadap karsinogen serta makin melemahnya  sistem kekebalan tubuh akibat usia. 
Selalu 'Waspada' 
Semakin dini kanker ditemukan, semakin besar pula harapan  kesembuhan. Kenalilah dan perhatikan tujuh tanda bahaya dalam WASPADA.  Periksakan diri lebih lanjut ke dokter bila ada salah satu tanda di  bawah ini yang tidak sembuh dalam beberapa minggu. Tanda-tanda yang  harus diperhatikan dan disingkat menjadi WASPADA adalah :     
    W : Waktu buang air besar atau kecil ada  perubahan kebiasaan atau gangguan    
    A : Alat pencernaan  terganggu dan susah menelan    
    S : Suara serak  atau batuk yang tak sembuh-sembuh     
    P : Payudara atau  di tempat lain ada benjolan     
    A : Andeng-andeng  (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal    
    D : Darah atau lendir yang abnormal keluar  dari tubuh     
    A : Adanya koreng atau borok yang tak  kunjung sembuh   
Pada stadium dini, kanker tumbuh tanpa  menimbulkan keluhan ataupun gejala. Hal ini sering menyebabkan orang  yang sudah terkena kanker tidak menyadarinya. Bila sudah timbul gejala  atau memberi keluhan, biasanya penyakit sudah berlanjut. Oleh sebab itu,  bila teraba ada benjolan atau kelainan lain seperti ditemukan dalam  WASPADA walaupun rasanya tidak mengganggu, perlu diwaspadai dan  dicurigai sebagai kanker sampai terbukti kalau hal itu bukan kanker.     

Tidak ada komentar:
Posting Komentar