Jumat, 18 November 2011

Asuhan Keperawatan CA Recti

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN KARSINOMA RECTI


I. KONSEP MEDIS

A. Pengertian
Karsinoma Recti merupakan salah satu dari keganasan pada kolon dan rektum yang khusus menyerang bagian Recti yang terjadi akibat gangguan proliferasi sel epitel yang tidak terkendali.

Asuhan Keperawatan Cidera Kepala

ASUHAN KEPERAWATAN CIDERA KEPALA

PENGERTIAN

Cidera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai perdarahan interstiil dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak.

PATOFISIOLOGI
Terlampir pada file microsoft word ( silakan download 705 askep dan dapatkan 303 materi keperawatan )

Minggu, 16 Januari 2011

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH



DAFTAR ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH ( KMB )
( 136 File Dokumen Microsoft Word )

1.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Abses
2.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Amputasi
3.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Anemia
4.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Angina Pektoris
5.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Aritmia Jantung
6.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Askariasis (Cacing)
7.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma
8.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma2
9.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma Bronchiale
10.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Atresia Ani
11.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Basalioma Nasolabial Sinistra
12.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Batu Saluran Kemih (Kalkuli)
13.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bedah Space Occupying Lesson (Tumor Otak)
14.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Benigna Prostat Hipertropi (BPH)
15.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Benigna Prostat Hipertropi2 (BPH)
16.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bladder Neoplasma
17.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CA Buli-buli
18.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CA Laring
19.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CA Mamae (Kanker Payudara)
20.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CA Rectum (Kanker Rektum)
21.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CAD Post Operasi CABG
22.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cholilithiasis (Batu Empedu)
23.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Kepala Berat dan Subarachnoid
24.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Kepala Berat dan Sub Dural Hematoma
25.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Kepala Ringan
26.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Kepala Sedang
27.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Kepala
28.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cidera Otak Berat
29.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Cirosis Hepatis
30.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Combustio (Luka Bakar)
31.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Comotio Cerebri (Gegar Otak)
32.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Congestive Heart Disease
33.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Decompensasi Cordis
34.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Dengue Haemoraghic Fever (DHF)
35.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus
36.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus2
37.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (DM)
38.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus (NIDDM)
39.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Eksotropia
40.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Elektrikardiografi (EKG)
41.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Endokarditis
42.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Erythema Multiformis
43.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Febris Thypoid
44.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fibroadenoma Mamae (Tumor Jinak)
45.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fistel Umbilikalis
46.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Cervikalis (Cidera Tulang Belakang)
47.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Cruris
48.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Femur
49.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Humerus
50.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Os. Alviolaris Maxilla Sinistra
51.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur Os. Mandibularis
52.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur
53.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Muskuluskeletal
54.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Endokrin (Morbus Basedow)
55.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gasrtoenteritis (GE)
56.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gigantisme (Tumbuh Raksasa)
57.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Glomerulonefritis Akut
58.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hemangioma
59.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hemofilia
60.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hemoroid
61.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hepatitis
62.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hepatoma
63.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia
64.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia2
65.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia Nukleus Pulposus
66.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia Nukleus Pulposus (HNP)
67.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia Nukleus Pulposus2 (HNP)
68.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hernia Scrotalis
69.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Herpes
70.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipersensitifitas (Alergi)
71.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipertensi
72.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan HIV-AIDS
73.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Illeostomi
74.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Infark Miokard Akut (AMI)
75.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Infeksi Pada Mata
76.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Jantung Rematik
77.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Jantung Rematik2
78.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kandidiasis
79.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kanker Tyroid (CA Tyroid)
80.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Katarak
81.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kolostomi (Colostomy)
82.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kusta
83.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Laparatomi
84.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Leptospirosis
85.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah)
86.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar (Combustio GR II 45%)
87.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar
88.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Multipel Fraktur
89.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Nefrotik Syndrom (NS) dan Satpel
90.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Nyeri Dada (Chest Pain)
91.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Osteomielitis
92.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Osteoporosis
93.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Otitis Media Akut dan Kronik
94.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
95.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Parkinson
96.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peningkatan Tekanan Inra Kranial (TIK)
97.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Perdarahan Saluran Cerna
98.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Phemfigus (Kulit)
99.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Phemfigus Vulgaris (Kulit)
100.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post ORIF Femur dan Tibia
101.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post ORIF
102.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Paratyroidektomi (Hipoparatyroidisme)
103.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Presbiakusis
104.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Psoriasis (Kulit)
105.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Serebrovaskuler
106.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Sindrom Cushing (Cushing Syndrome)
107.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Sindrom Steven - Johnson (Steven-Johnson Syndrome)
108.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Sinusitis Maksilaris
109.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Sistemic Lupus Erythematosus (SLE)
110.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Skin Graft (Cangkok Kulit)
111.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Spondilitis Tuberculosa
112.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Non Haemoraghic
113.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tetanus
114.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Thypus Abdominalis
115.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tonsilektomi
116.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tonsilitis Akut (Tonsilektomi)
117.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tonsilitis kronik
118.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Abdomen
119.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Bladder
120.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Dada
121.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Kornea (Ulkus Kornea)
122.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Mata
123.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Mekanik Mata
124.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Tembus Pada Mata
125.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Thorax
126.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tuberculosis
127.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tuberculosis2
128.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor (Neoplasma)
129.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Medula Spinalis
130.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Otak (Tumor Intrakranial)
131.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tumor Paru (Karsinoma Bronkogenik)
132.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Urolithiasis
133.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Varicela
134.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Varicela2
135.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Varises Truncal dan Retikularis (Vena Varikosa)
136.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan VEntrikel Septum Defek (Jantung)

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS



DAFTAR ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
( 52 File Dokumen Microsoft Word )

1.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Abortus Imminens
2.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Abortus
3.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ante Natal
4.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bayi Baru Lahir SC
5.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bayi baru Lahir SC2
6.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bayi Neuroma Pada Fronto Orbita Sinistra
7.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Bayi Premature Dg Persalinan Preterm DG Riwayat Persalinan Prolonge Labor
8.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ca Mamae Stadium 3
9.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ca Mamae
10.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ca Ovari
11.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ca Servik
12.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ca Servik2
13.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Vulva dan Ca Servik
14.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fibroadenoma (FAM)
15.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hiperbilirubinemia
16.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hiperemesis Gravidarum
17.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipertensi Gravida
18.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kanker Ovarium
19.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kehamilan Ganda (Gemeli) Persalinan Normal
20.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kehamilan Letak Lintang dan Sectio Caesaria
21.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kehamilan Trimester 2
22.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kehamilan Trimester 3
23.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah Dini (KPD)
24.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Ketuban Pecah Dini2 (KPD)
25.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kistoma Ovarii
26.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kistoma ovarii2
27.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Lekore Kandidiasis
28.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Mioma Uteri
29.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Mual Muntah (Hiperemesis Gravidarum)
30.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Multi gravida dan Hipertensi
31.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Neonatus Hipoglikemi Simptomatis
32.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Nifas (Puerperium)
33.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Nifas dan Sectio Caesaria (SC)
34.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Pada Kelahiran Dengan Vacum
35.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Persalinan Normal
36.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Persalinan Spontan (Episiotomi)
37.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Placenta Previa
38.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Operasi SC Indikasi Kistoma Ovarii
39.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Partum (Nifas)
40.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Partum Dg Riwayat Haemoraghi Post Partum (Perdarahan)
41.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Partum Fisiologi
42.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Partum Spontan
43.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Partum
44.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post SC Letak Sungsang
45.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Post Seksio Caesaria Dg Eklampsi
46.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Pre dan Post Seksio Caesaria (SC)
47.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Pre Eklamsia
48.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Pre Eklamsia2
49.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Primigravida Kehamilan Fisiologis
50.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Renpra Trimester 3
51.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Seksio Caesaria (SC)
52.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Serotinus (Kehamilan Postmatur dan KPD)

ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA



DAFTAR ASUHAN KEPERAWATAN DAN MATERI JIWA
( 60 File Dokumen Microsoft Word )

1.Asuhan Keperawatan Ansietas
2.Asuhan Keperawatan Curiga
3.Asuhan Keperawatan Delireum
4.Asuhan Keperawatan Halusinasi ( Menarik Diri )
5.Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Remaja
6.Asuhan Keperawatan Menarik Diri
7.Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan (PK)
8.Asuhan Keperawatan Schizofrenia Simpleks
9.Asuhan Keperawatan Schizofrenia Katatonik
10.Bunuh Diri dan Depresi
11.Defisit Perawatan Diri (Higiene)
12.Delireum
13.Gangguan Alam Perasaan (Depresi)
14.Gangguan Alam Perasaan (Mania)
15.Gangguan Hubungan Sosial
16.Gangguan Hubungan Sosial2
17.Gangguan Hubungan Sosial Menarik Diri
18.Gangguan Penggunaan Napza
19.Halusinasi (ppt file)
20.Halusinasi
21.Halusinasi2
22.Halusinasi3
23.Harga Diri Rendah
24.Hubungan Terapeutik Pasien-Perawat
25.Interaksi Sosial
26.Kegawatdaruratan Psikiatri
27.Ketidakmampuan Toileting
28.Konsep Dasar Perilaku Kekerasan
29.Manajemen Jiwa
30.Mekanisme Koping Individu
31.Menarik Diri (ppt file)
32.Menarik Diri
33.Menarik Diri2
34.Mengapa Remaja Bunuh Diri
35.Obat Anti Depresi
36.Penanggulangan Halusinasi Di Rumah
37.Perilaku Bunuh Diri
38.Perilaku Curiga
39.Perilaku Kekerasan
40.Perilaku Kekerasan2
41.Perubahan Proses Pikir (Waham)
42.Pre Planning Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)
43.Psikoneuroimunologi
44.Schizofrenia Simpleks
45.Sindroma Otak Organik Karena Epilepsi
46.Skizofrenia Katatonik
47.Strategi Pelaksanaan Bunuh Diri
48.Strategi Pelaksanaan Halusinasi
49.Strategi Pelaksanaan Halusinasi2
50.Strategi Pelaksanaan Halusinasi Dengar
51.Strategi Pelaksanaan Halusinasi Penglihatan
52.Strategi Pelaksanaan Menarik Diri
53.Strategi Pelaksanaan Menarik Diri2
54.Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan
55.Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan2
56.Strategi Pelaksanaan Waham Kebesaran
57.Strategi Pelaksanaan Harga Diri Rendah
58.Terapi Keluarga Jiwa
59.Tinjauan Teori Retardasi Mental
60.Waham

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK



DAFTAR ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
( 82 File Dokumen Microsoft Word )

1.Asuhan Keperawatan Anak Akut Respiratori Distress Sindrom (ARDS)
2.Asuhan Keperawatan Anak Alergi
3.Asuhan Keperawatan Anak Apendiksitis
4.Asuhan Keperawatan Anak ARDS
5.Asuhan Keperawatan Anak Askariasis (Cacing)
6.Asuhan Keperawatan Anak Asma Bronkial
7.Asuhan Keperawatan Anak Asma Bronkial2
8.Asuhan Keperawatan Anak Atresia Esophagus
9.Asuhan Keperawatan Anak Balita Ikterus
10.Asuhan Keperawatan Anak Bronkhitis
11.Asuhan Keperawatan Anak Bronkhitis Alergika
12.Asuhan Keperawatan Anak Bronkopneumonia
13.Asuhan Keperawatan Anak Cardiovaskuler Tetralogi Fallot
14.Asuhan Keperawatan Anak Chemotherapy (Kemoterapi)
15.Asuhan Keperawatan Anak Demam Berdarah (DHF)
16.Asuhan Keperawatan Anak Dengue Haemoraghic Fever (DHF 6-12 Th)
17.Asuhan Keperawatan Anak Dengue Haemoraghic Fever (DHF Pra Sekolah)
18.Asuhan Keperawatan Anak Dengue Haemoraghic Fever (DHF)
19.Asuhan Keperawatan Anak Dermatitis
20.Asuhan Keperawatan Anak Diabetes Mellitus
21.Asuhan Keperawatan Anak Diabetes Mellitus2
22.Asuhan Keperawatan Anak Diare
23.Asuhan Keperawatan Anak Diare2
24.Asuhan Keperawatan Anak Diare 1-3 tahun
25.Asuhan Keperawatan Anak Diare Akut Dehidrasi Sedang
26.Asuhan Keperawatan Anak Diare Akut Dehidrasi Sedang2
27.Asuhan Keperawatan Anak Diphteri (Difteri)
28.Asuhan Keperawatan Anak Down Syndrome
29.Asuhan Keperawatan Anak Ensefalitis
30.Asuhan Keperawatan Anak Epilepsi
31.Asuhan Keperawatan Anak Fraktur
32.Asuhan Keperawatan Anak Fraktur2
33.Asuhan Keperawatan Anak Gagal Ginjal Kronik
34.Asuhan Keperawatan Anak Gangguan Bicara
35.Asuhan Keperawatan Anak Gastritis dan Thypoid
36.Asuhan Keperawatan Anak Hemostasis
37.Asuhan Keperawatan Anak Hernia Inguinalis
38.Asuhan Keperawatan Anak Hiperaktif (Syndroma Hiperaktifitas)
39.Asuhan Keperawatan Anak Hiperbilirubinemia (Ikterus)
40.Asuhan Keperawatan Anak Hipoglikemi Simptomatis
41.Asuhan Keperawatan Anak Hirschprung
42.Asuhan Keperawatan Anak Hospitalisasi Anak
43.Asuhan Keperawatan Anak Hydrocephalus
44.Asuhan Keperawatan Anak Hydrocephalus3 (ppt file)
45.Asuhan Keperawatan Anak Hydrocephalus
46.Asuhan Keperawatan Anak Ikterus Obstruksi
47.Asuhan Keperawatan Anak Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
48.Asuhan Keperawatan Anak Intusepsi
49.Asuhan Keperawatan Anak Kejang Demam
50.Asuhan Keperawatan Anak Kejang Demam2
51.Asuhan Keperawatan Anak Kurang Energi Protein (KEP)
52.Asuhan Keperawatan Anak Kwashiorkor
53.Asuhan Keperawatan Anak Leukimia
54.Asuhan Keperawatan Anak Leukimia2
55.Asuhan Keperawatan Anak Leukimia Akut
56.Asuhan Keperawatan Anak Limfadenitis TB
57.Asuhan Keperawatan Anak Marasmus Kwasiorkor
58.Asuhan Keperawatan Anak Marasmus Kwasiorkor2
59.Asuhan Keperawatan Anak Meconium Aspiration Syndrome Imanuddin
60.Asuhan Keperawatan Anak Meningitis
61.Asuhan Keperawatan Anak Meningoencephalitis TBC
62.Asuhan Keperawatan Anak Model Konseptual Keperawatan Anak
63.Asuhan Keperawatan Anak Morbili
64.Asuhan Keperawatan Anak Morbili2
65.Asuhan Keperawatan Anak Nefrotik Syndrome2
66.Asuhan Keperawatan Anak Nefrotik Syndrome (NS)
67.Asuhan Keperawatan Anak Pneumonia
68.Asuhan Keperawatan Anak Pneumonia2
69.Asuhan Keperawatan Anak Pola Asuh Keluarga Anak Autisme
70.Asuhan Keperawatan Anak Sianosis
71.Asuhan Keperawatan Anak Sianosis, Gagal Nafas
72.Asuhan Keperawatan Anak Spinabifida
73.Asuhan Keperawatan Anak Tetanus
74.Asuhan Keperawatan Anak Tetanus2
75.Asuhan Keperawatan Anak Thalasemia
76.Asuhan Keperawatan Anak Thalasemia Serena
77.Asuhan Keperawatan Anak Thypoid (Thypus)
78.Asuhan Keperawatan Anak Thypus Abdominalis
79.Asuhan Keperawatan Anak Tonsilofaringitis Akut
80.Asuhan Keperawatan Anak Tonsilofaringitis Akut2
81.Asuhan Keperawatan Anak Tuberculosis (TB Paru)
82.Asuhan Keperawatan Anak Tuberculosis Paru

Rabu, 22 Desember 2010

Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Nafas

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL NAFAS


I. PENGERTIAN
Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkanoleh masalah ventilasi difusi atau perfusi (Susan Martin T, 1997)
Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dankarbondioksida dalam jumlah yangdapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan (RS Jantung “Harapan Kita”, 2001)
Gagal nafas terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju komsumsioksigen dan pembentukan karbon dioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar dari 45 mmHg (hiperkapnia). (Brunner & Sudarth, 2001)

II. PATOFISIOLOGI
Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik dimana masing masing mempunyai pengertian yang bebrbeda. Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunyanormal secara struktural maupun fungsional sebelum awitan penyakit timbul. Sedangkan gagal nafas kronik adalah terjadi pada pasien dengan penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit penambang batubara).Pasien mengalalmi toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang memburuk secara bertahap. Setelah gagal nafas akut biasanya paru-paru kembali kekeasaan asalnya. Pada gagal nafas kronik struktur paru alami kerusakan yang ireversibel.
Indikator gagal nafas telah frekuensi pernafasan dan kapasitas vital, frekuensi penapasan normal ialah 16-20 x/mnt. Bila lebih dari20x/mnt tindakan yang dilakukan memberi bantuan ventilator karena “kerja pernafasan” menjadi tinggi sehingga timbul kelelahan. Kapasitasvital adalah ukuran ventilasi (normal 10-20 ml/kg).
Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak adekuatdimana terjadi obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yang mengendalikan pernapasan terletak di bawah batang otak (pons dan medulla). Pada kasus pasien dengan anestesi, cidera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan. Sehingga pernafasan menjadi lambat dan dangkal. Pada periode postoperatif dengan anestesi bisa terjadi pernafasan tidak adekuat karena terdapat agen menekan pernafasan denganefek yang dikeluarkanatau dengan meningkatkan efek dari analgetik opiood. Pnemonia atau dengan penyakit paru-paru dapat mengarah ke gagal nafas akut.

III. ETIOLOGI
1. Depresi Sistem saraf pusat
Mengakibatkan gagal nafas karena ventilasi tidak adekuat. Pusat pernafasan yang menngendalikan pernapasan, terletak dibawah batang otak (pons dan medulla) sehingga pernafasan lambat dan dangkal.
2. Kelainan neurologis primer
Akan memperngaruhi fungsi pernapasan. Impuls yang timbul dalam pusat pernafasan menjalar melalui saraf yang membentang dari batang otak terus ke saraf spinal ke reseptor pada otot-otot pernafasan. Penyakit pada saraf seperti gangguan medulla spinalis, otot-otot pernapasan atau pertemuan neuromuslular yang terjadi pada pernapasan akan sangatmempengaruhiventilasi.
3. Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks
Merupakan kondisi yang mengganggu ventilasi melalui penghambatan ekspansi paru. Kondisi ini biasanya diakibatkan penyakti paru yang mendasari, penyakit pleura atau trauma dan cedera dan dapat menyebabkan gagal nafas.
4. Trauma
Disebabkan oleh kendaraan bermotor dapat menjadi penyebab gagal nafas. Kecelakaan yang mengakibatkan cidera kepala, ketidaksadaran dan perdarahan dari hidung dan mulut dapat mnegarah pada obstruksi jalan nafas atas dan depresi pernapasan. Hemothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang iga dapat terjadi dan mungkin meyebabkan gagal nafas. Flail chest dapat terjadi dan dapat mengarah pada gagal nafas. Pengobatannya adalah untuk memperbaiki patologi yang mendasar
5. Penyakit akut paru
Pnemonia disebabkan oleh bakteri dan virus. Pnemonia kimiawi atau pnemonia diakibatkan oleh mengaspirasi uap yang mengritasi dan materi lambung yang bersifat asam. Asma bronkial, atelektasis, embolisme paru dan edema paru adalah beberapa kondisi lain yang menyababkan gagal nafas.
IV. TANDA DAN GEJALA
A. Tanda
Gagal nafas total
Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar/dirasakan.
Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikuladan sela iga serta tidak ada pengembangan dada pada inspirasi
Adanya kesulitasn inflasi parudalam usaha memberikan ventilasi buatan
Gagal nafas parsial
Terdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Growing dan whizing.
Ada retraksi dada
B. Gejala
Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2)
Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2 menurun)

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemerikasan gas-gas darah arteri
Hipoksemia
Ringan : PaO2
Sedang : PaO2
Berat : PaO2
Pemeriksaan rontgen dada
Melihat keadaan patologik dan atau kemajuan proses penyakit yang tidak diketahui
Hemodinamik
Tipe I : peningkatan PCWP
EKG
Mungkin memperlihatkan bukti-bukti regangan jantung di sisi kanan
Disritmia
VI. PENGKAJIAN
Pengkajian Primer
1. Airway
Peningkatan sekresi pernapasan
Bunyi nafas krekels, ronki dan mengi
2. Breathing
Distress pernapasan : pernapasan cuping hidung, takipneu/bradipneu, retraksi.
Menggunakan otot aksesori pernapasan
Kesulitan bernafas : lapar udara, diaforesis, sianosis
3. Circulation
Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia
Sakit kepala
Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah, kacau mental, mengantuk
Papiledema
Penurunan haluaran urine
VII. PENTALAKSANAAN MEDIS
Terapi oksigen
Pemberian oksigen kecepatan rendah : masker Venturi atau nasal prong
Ventilator mekanik dengan tekanan jalan nafas positif kontinu (CPAP) atau PEEP
Inhalasi nebuliser
Fisioterapi dada
Pemantauan hemodinamik/jantung
Pengobatan
Brokodilator
Steroid
Dukungan nutrisi sesuai kebutuhan
VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d. penurunan ekspansi paru
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien dapat mempertahankan pola pernapasan yang efektif
Kriteria Hasil :
Pasien menunjukkan
Frekuensi, irama dan kedalaman pernapasan normal
Adanya penurunan dispneu
Gas-gas darah dalam batas normal
Intervensi :
Kaji frekuensi, kedalaman dan kualitas pernapasan serta pola pernapasan.
Kaji tanda vital dan tingkat kesasdaran setaiap jam dan prn
Monitor pemberian trakeostomi bila PaCo2 50 mmHg atau PaO2<>
Berikan oksigen dalam bantuan ventilasi dan humidifier sesuai dengan pesanan
Pantau dan catat gas-gas darah sesuai indikasi : kaji kecenderungan kenaikan PaCO2 atau kecendurungan penurunan PaO2
Auskultasi dada untuk mendengarkan bunyi nafas setiap 1 jam
Pertahankan tirah baring dengan kepala tempat tidur ditinggikan 30 sampai 45 derajat untuk mengoptimalkan pernapasan
Berikan dorongan utnuk batuk dan napas dalam, bantu pasien untuk mebebat dada selama batuk
Instruksikan pasien untuk melakukan pernapasan diagpragma atau bibir
Berikan bantuan ventilasi mekanik bila PaCO > 60 mmHg. PaO2 dan PCO2 meningkat dengan frekuensi 5 mmHg/jam. PaO2 tidak dapat dipertahankan pada 60 mmHg atau lebih, atau pasien memperlihatkan keletihan atau depresi mental atau sekresi menjadi sulit untuk diatasi.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan abnormalitas ventilasi-perfusi sekunder terhadap hipoventilasi
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan keperawatan pasien dapat mempertahankan pertukaran gas yang adekuat
Kriteria Hasil :
Pasien mampu menunjukkan :
Bunyi paru bersih
Warna kulit normal
Gas-gas darah dalam batas normal untuk usia yang diperkirakan
Intervensi :
Kaji terhadap tanda dan gejala hipoksia dan hiperkapnia
Kaji TD, nadi apikal dan tingkat kesadaran setiap[ jam dan prn, laporkan perubahan tinmgkat kesadaran pada dokter.
Pantau dan catat pemeriksaan gas darah, kaji adanya kecenderungan kenaikan dalam PaCO2 atau penurunan dalam PaO2
Bantu dengan pemberian ventilasi mekanik sesuai indikasi, kaji perlunya CPAP atau PEEP.
Auskultasi dada untuk mendengarkan bunyi nafas setiap jam
Tinjau kembali pemeriksaan sinar X dada harian, perhatikan peningkatan atau penyimpangan
Pantau irama jantung
Berikan cairan parenteral sesuai pesanan
Berikan obat-obatan sesuai pesanan : bronkodilator, antibiotik, steroid.
Evaluasi AKS dalam hubungannya dengan penurunan kebutuhan oksigen.
3. Kelebihan volume cairan b.d. edema pulmo
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan perawatan pasien tidak terjadi kelebihan volume cairan
Kriteria Hasil :
Pasien mampu menunjukkan:
TTV normal
Balance cairan dalam batas normal
Tidak terjadi edema
Intervensi :
Timbang BB tiap hari
Monitor input dan output pasien tiap 1 jam
Kaji tanda dan gejala penurunan curah jantung
Kaji tanda-tanda kelebihan volume : edema, BB , CVP
Monitor parameter hemodinamik
Kolaburasi untuk pemberian cairandan elektrolit


4. Gangguan perfusi jaringan b.d. penurunan curah jantung
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien mampu mempertahankan perfusi jaringan.
Kriteria Hasil :
Pasien mampu menunjukkan
Status hemodinamik dalam bata normal
TTV normal
Intervensi :
Kaji tingkat kesadaran
Kaji penurunan perfusi jaringan
Kaji status hemodinamik
Kaji irama EKG
Kaji sistem gastrointestinal


Photobucket